Pages

Wednesday 27 November 2013

Guru SD Itu Pahlawanku



Guru SD Itu Pahlawanku
Oleh : Sri Hidayati
Mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terima kasihku

            Potongan lirik lagu diatas sangat tepat kita sematkan kepada sang pahlawan tanpa tanda jasa kita. Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan para guru, bukanlah politisi, menteri, dan bahkan presiden sekalipun. Sebab, guru bersentuhan langsung dengan generasi bangsa (peserta didik) dalam aspek pembentukan karakter, transfer pengetahuan dan keterampilan. Seperti membaca, menulis dan berpikir. Guru juga menjadi model peserta didik yang setiap ucapan, pikiran dan tindakannya ditiru. Bahkan peran model ini tidak hanya berlaku di sekolah, tapi juga berlaku saat mereka ada di rumah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Menurut William Arthur Ward, “Guru bisa memberitahukan. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memeragakan. Guru hebat mengilhami. Inilah peran penting yang disandang oleh profesi guru ini. Guru memainkan peranan penting bagi perjalanan bangsa hingga sekarang. Sebagai pendidik dan penentu generasi bangsa, guru mengemban amanah yang agung dan perilakunya selalu dilihat dan ditiru oleh masyarakat, baik disadari atau tidak.
Namun demikian, ada hal penting yang jarang menjadi perhatian, yakni guru SD. Guru SD adalah peletak dasar pertama dalam pendidikan tingkat dasar adalah guru SD. Sebab, Ia adalah peletak dasar intelektualitas dan moral peserta didik. Masih ingatkah kita waktu dulu pertama kali kita datang ke sekolah dengan mengenakan seragam merah putih ?. Pada waktu itu kebanyakan dari kita belum bisa baca dan tulis. Orang tua mengantarkan anak-anaknya agar diajarkan membaca dan menulis. Sebab, guru SD sangat tekun dan sabar dalam mengajari anak didik mereka.
Anak SD diibaratkan seperti kertas putih yang siap diasupi berbagai ilmu dan guru pun berperan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Jadi baik atau tidaknya seorang anak, tidak hanya ditentukan oleh orang tuanya tapi juga oleh lingkungan pendidikannya. Sebab, dalam usia–usia anak SD masih mudah untuk dipengaruhi dan mereka adalah peniru yang baik. Oleh karenanya, setiap tindak tanduk guru, terutama guru SD harus selalu mencontohkan perilaku yang baik, seperti kata pepatah jawa guru itu digugu lan ditiru.
Guru SD adalah guru yang sangat menginspirasi. Banyak film-film dan novel yang mengisahkan betapa mulianya seorang guru. Sebut saja dalam novel “laskar pelangi” yang ditulis oleh Andrea Hirata, sebuah novel yang menggambarkan realitas pendidikan yang menginspirasi. Laskar pelangi menggambarkan potret seorang guru SD yang luar biasa. Sebenar-benar pahlawan adalah guru SD, apakah itu berarti guru selain SD bukan pahlawan? Tentunya tidak, setiap guru adalah pahlawan apapun jenjang pendidikan yang mereka ajar mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
 Namun perlu diingat guru yang mengajar di jenjang tingkat menengah pertama sampai atas mereka lebih dimudahkan dalam mengajar karena mereka tidak perlu lagi mengajari anak didik mereka untuk membaca dan menulis, mereka tinggal melanjutkan mengajarkan ilmu-ilmu yang sudah mapan. Secara keseluruhan semua guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa tidak terkecuali. Terima kasih untuk guru-guru yang telah rela meluangkan waktu, tenaga dan kasih sanyangnya untuk mendidik anak bangsa, jasamu takkan terlupakan. Engakaulah (guru) pahlawan tanpa tanda jasa. Selamat merayakan hari guru untuk guru-guru di seluruh indonesia tanpa terkecuali.

Monday 18 November 2013

Menghargai Jasa Pahlawan



"Kita adalah bangsa yang besar, tak perlu takut lawan siapapun. Ingat, semua bisa dikalahkan kecuali Tuhan dan orang tua." Ir.Soekarno
Masih sangat jelas di ingatan ketika masih duduk dibangku sekolah dasar setiap tanggal 10 November sekolah-sekolah mengadakan upacara bendera untuk mengenang para pahlawan yang gugur di medan tempur. Menapak tilas kejadian masa lampau yang sering kita sebut sejarah, tepatnya  68 tahun yaitu tanggal 10 november bangsa Indonesia baru saja berkabung atas gugurnya para pahlawan dan warga sipil di Surabaya pada pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan serdadu NICA yang diboncengi oleh Belanda. Oleh sebab itu tanggal 10 November menjadi  hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu bangsa Indonesia melakukan pertempuran yang pertama dan terberat pasca kemerdekaan yang di komandoi oleh Bung Tomo di Surabaya sebagai bukti perlawanan terhadap kolonialisme. Pada waktu itu pasukan militer Indonesia belum mempunyai persenjataan yang lengkap seperti sekarang ini, para pahlawan bertempur dengan persenjataan yang seadanya dan berkat perjuangan dan doa akhirnya bangsa Indonesia memenangkan pertempuran.
Mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Sumarsono yang juga ikut andil dalam peperangan pada saat itu mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar menetapkan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan. Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer. Dan untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik, karenanya 10 November dijadikan hari pahlawan.
Kita sebagai pemuda tentunya wajib meneruskan perjuangan bangsa, seperti yang kita ketahui para pahlawan kita telah berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman kolonialisme yang tidak berperi kemanusiaan. Tidak cukup hanya seremoni peringatan, tapi kita juga harus menumbuhkan nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan oleh para pahlawan sebagai teladhan.
Perjuangan para pahlawan mengusir penjajah, untuk membangun bangsa Indonesia adalah mutiara yang takkan pernah hilang makna dan sejarahnya. Kita sekarang nyenyak disini tak lepas dari perjuangan pahlawan, seandainya ketika itu tidak ada perjuangan mereka, mungkin kita tidak akan bisa menikmati sebuah kemerdekaan. Kita juga patut berasadar diri, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan nya, bergitu kata Bung Karno. Jadi, kesimpulan dari makna Hari Pahlawan ini adalah sehebat apapun bangsa Indonesia, tidak akan berarti dan tak dapat dikatakn sebagai bangsa yang besar apabila tidak menghargai jasa para pahlawan nya.