Pages

Monday 30 December 2013



SEA Games Slogan Juara Hasil Kecewa
Oleh Sri Hidayati mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
SEA Games adalah perhelatan olahraga bergengsi yang diadakan oleh perserikatan negara - negara di Asia Tenggara. Semenjak Indonesia bergabung di perhelatan olahraga SEA games tahun 1977 terhitung Indonesia telah memenangkan juara umum sebanyak 10 kali. Bahkan pada tahun tersebut untuk pertama kalinya Indonesia telah mencatatkan diri sebagai juara umum. Gelar pretis tersebut dimenagkan dalam empat kali berturut-turut sebelum akhirnya negeri gajah putih merebut gelar juara umum pada tahun 1985. Selang dua tahun kemudia Indonesia kembali menjadi juara umum, dan dipertahankan  secara berturut turut sebanyak empat kali (tahun 1987, 1989, 1991, dan 1993). Tahun 1995 sekali lagi negeri gajah putih Thailand merebut juara umum. Dan Indonesia kembali berjaya ditangga teratas ketika SEA games tahun 1997.
Pada tahun 2011 Indonesia menjadi tuan rumah SEA games yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Dan pada SEA Games tahun 2011 Indonesia telah menorehkan prestasi terbaiknya sebagai juara umum dengan perolehan medali emas sebanyak 182 buah. Ini adalah hasil yang sangat memuaskan untuk Indonesia.
Tahun 2013 adalah SEA games yang ke-27 yang diadakan di Myanmar sebagai tuan rumah. Tahun ini adalah tahun kejayaan Thailand diperhelatan SEA Games ke-27,  pasalnya juara umum diraih oleh negeri gajah putih tersebut dengan perolehan medali emas sebanyak 107 medali emas. Dan kontingen Indonesia berada diposisi ke-4 dalam klasemen akhir perolehan medali saat SEA Games di Myanmar. Memperoleh total 206 medali dari berbagai cabang olahraga, termasuk perak dari sepak bola, Indonesia masih kalah bersaing dari tuan rumah Myanmar serta Vietnam. Memang, secara keseluruhan perolehan medali Indonesia hanya kalah dibawah Thailan namun untuk perolehan medali emas posisi Indonesia hanya memperoleh sebanyak 65 medali emas, posisinya masih dibawah Myanmar yang memperoleh 86 medali emas dan Vietnam 73 medali emas. Indonesia yang dua tahun lalu sukses menjadi juara umun saat SEA Games 2013 tahun ini harus puas berada di peringkat empat.
Di Asia Tenggara Indonesia temasuk negara terbesar, namun hal itu tidak menjamin kemenangan di SEA Games 2013, hal ini menuai banyak opini bahwa atlet Indonesia sudah tidak bertaji lagi. Dan slogan juara yang di usung pada SEA Games tahun ini akhirnya berujung pada kekecewaan. Terhitung perolehan medali emas pada tahun 2013 hanya sepertiga dari perolehan medali emas pada SEA Games tahun 2011, Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis. Dari cabang olahraga sepak bola, Indonesia kandas mempersembahkan medali emas. Indonesia muda kalah dari Timnas U 23 Thailand pada babak final dengan skor 0-1. Dua tahun lagi Singapura akan menjadi tuan rumah SEA Games ke-28, mungkinkan Indonesia akan merebut juara umum kembali seperti tahun 1993 ketika Singapura menjadi tuan rumah dan Indonesia menjadi juara umum dengan 88 medali emas saat itu? Sebenarnya bisa saja asalkan Indonesia meninggalkan pola lama yang santai dan mudah terlena dengan kemenangan dan menggantikannya dengan pola baru yang lebih serius, disiplin, kerja keras.

Wednesday 27 November 2013

Guru SD Itu Pahlawanku



Guru SD Itu Pahlawanku
Oleh : Sri Hidayati
Mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terima kasihku

            Potongan lirik lagu diatas sangat tepat kita sematkan kepada sang pahlawan tanpa tanda jasa kita. Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan para guru, bukanlah politisi, menteri, dan bahkan presiden sekalipun. Sebab, guru bersentuhan langsung dengan generasi bangsa (peserta didik) dalam aspek pembentukan karakter, transfer pengetahuan dan keterampilan. Seperti membaca, menulis dan berpikir. Guru juga menjadi model peserta didik yang setiap ucapan, pikiran dan tindakannya ditiru. Bahkan peran model ini tidak hanya berlaku di sekolah, tapi juga berlaku saat mereka ada di rumah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Menurut William Arthur Ward, “Guru bisa memberitahukan. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memeragakan. Guru hebat mengilhami. Inilah peran penting yang disandang oleh profesi guru ini. Guru memainkan peranan penting bagi perjalanan bangsa hingga sekarang. Sebagai pendidik dan penentu generasi bangsa, guru mengemban amanah yang agung dan perilakunya selalu dilihat dan ditiru oleh masyarakat, baik disadari atau tidak.
Namun demikian, ada hal penting yang jarang menjadi perhatian, yakni guru SD. Guru SD adalah peletak dasar pertama dalam pendidikan tingkat dasar adalah guru SD. Sebab, Ia adalah peletak dasar intelektualitas dan moral peserta didik. Masih ingatkah kita waktu dulu pertama kali kita datang ke sekolah dengan mengenakan seragam merah putih ?. Pada waktu itu kebanyakan dari kita belum bisa baca dan tulis. Orang tua mengantarkan anak-anaknya agar diajarkan membaca dan menulis. Sebab, guru SD sangat tekun dan sabar dalam mengajari anak didik mereka.
Anak SD diibaratkan seperti kertas putih yang siap diasupi berbagai ilmu dan guru pun berperan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Jadi baik atau tidaknya seorang anak, tidak hanya ditentukan oleh orang tuanya tapi juga oleh lingkungan pendidikannya. Sebab, dalam usia–usia anak SD masih mudah untuk dipengaruhi dan mereka adalah peniru yang baik. Oleh karenanya, setiap tindak tanduk guru, terutama guru SD harus selalu mencontohkan perilaku yang baik, seperti kata pepatah jawa guru itu digugu lan ditiru.
Guru SD adalah guru yang sangat menginspirasi. Banyak film-film dan novel yang mengisahkan betapa mulianya seorang guru. Sebut saja dalam novel “laskar pelangi” yang ditulis oleh Andrea Hirata, sebuah novel yang menggambarkan realitas pendidikan yang menginspirasi. Laskar pelangi menggambarkan potret seorang guru SD yang luar biasa. Sebenar-benar pahlawan adalah guru SD, apakah itu berarti guru selain SD bukan pahlawan? Tentunya tidak, setiap guru adalah pahlawan apapun jenjang pendidikan yang mereka ajar mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
 Namun perlu diingat guru yang mengajar di jenjang tingkat menengah pertama sampai atas mereka lebih dimudahkan dalam mengajar karena mereka tidak perlu lagi mengajari anak didik mereka untuk membaca dan menulis, mereka tinggal melanjutkan mengajarkan ilmu-ilmu yang sudah mapan. Secara keseluruhan semua guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa tidak terkecuali. Terima kasih untuk guru-guru yang telah rela meluangkan waktu, tenaga dan kasih sanyangnya untuk mendidik anak bangsa, jasamu takkan terlupakan. Engakaulah (guru) pahlawan tanpa tanda jasa. Selamat merayakan hari guru untuk guru-guru di seluruh indonesia tanpa terkecuali.

Monday 18 November 2013

Menghargai Jasa Pahlawan



"Kita adalah bangsa yang besar, tak perlu takut lawan siapapun. Ingat, semua bisa dikalahkan kecuali Tuhan dan orang tua." Ir.Soekarno
Masih sangat jelas di ingatan ketika masih duduk dibangku sekolah dasar setiap tanggal 10 November sekolah-sekolah mengadakan upacara bendera untuk mengenang para pahlawan yang gugur di medan tempur. Menapak tilas kejadian masa lampau yang sering kita sebut sejarah, tepatnya  68 tahun yaitu tanggal 10 november bangsa Indonesia baru saja berkabung atas gugurnya para pahlawan dan warga sipil di Surabaya pada pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan serdadu NICA yang diboncengi oleh Belanda. Oleh sebab itu tanggal 10 November menjadi  hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu bangsa Indonesia melakukan pertempuran yang pertama dan terberat pasca kemerdekaan yang di komandoi oleh Bung Tomo di Surabaya sebagai bukti perlawanan terhadap kolonialisme. Pada waktu itu pasukan militer Indonesia belum mempunyai persenjataan yang lengkap seperti sekarang ini, para pahlawan bertempur dengan persenjataan yang seadanya dan berkat perjuangan dan doa akhirnya bangsa Indonesia memenangkan pertempuran.
Mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Sumarsono yang juga ikut andil dalam peperangan pada saat itu mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar menetapkan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan. Momentum peperangan di Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi militer. Dan untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik, karenanya 10 November dijadikan hari pahlawan.
Kita sebagai pemuda tentunya wajib meneruskan perjuangan bangsa, seperti yang kita ketahui para pahlawan kita telah berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman kolonialisme yang tidak berperi kemanusiaan. Tidak cukup hanya seremoni peringatan, tapi kita juga harus menumbuhkan nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan oleh para pahlawan sebagai teladhan.
Perjuangan para pahlawan mengusir penjajah, untuk membangun bangsa Indonesia adalah mutiara yang takkan pernah hilang makna dan sejarahnya. Kita sekarang nyenyak disini tak lepas dari perjuangan pahlawan, seandainya ketika itu tidak ada perjuangan mereka, mungkin kita tidak akan bisa menikmati sebuah kemerdekaan. Kita juga patut berasadar diri, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan nya, bergitu kata Bung Karno. Jadi, kesimpulan dari makna Hari Pahlawan ini adalah sehebat apapun bangsa Indonesia, tidak akan berarti dan tak dapat dikatakn sebagai bangsa yang besar apabila tidak menghargai jasa para pahlawan nya.

Thursday 24 October 2013

Indahnya Silaturahmi


Betapa indahnya ketika sesama muslim saling bersilaturahmi, sesama muslim adalah saudara, ketika dengan saudara kita berkunjung, itu artinya kita sedang menjaga tali persaudaraan. Apapun status saudara kita, entah dia miskin, kaya, menyebalkan, pelit ataupun suka pamer dan sebagainya kita harus tetap berusaha baik dengan mereka meskipun mereka mungkin akan menyakiti hati kita. Menanamkan positif thinking itu penting, dan aku mencoba untuk positif thinking dengan orang-orang disekelilingku tanpa mengabaikan kewaspadaan. Sabtu ini sudah kurencanakan untuk berkunjung kerumah bulikku di bantul, tepatnya ba’da asar aku mengajak teman satu kostku sofika berkunjung kerumah bulikku itu. Sudah sebulan aku tidak mengunjungi mereka, dan kebetulan aku dititipi uang untuk anak-anakk bulikku jadi sekalian berkunjung melihat keadaan mereka. Sebelum aku sampai tempat tujuan aku mengajak sofi berhenti pada sebuah toko untuk membeli sesuatu, aku tak asing dengan toko itu karena toko itu milik budeku, tapi sofika tak tau jika itu toko kerabatku. Tak sengaja ketika aku masuk ternyata ada hal yang tak biasa, yah pemilik toko ada di toko. Seseorang melihatku dengan seksama dan setengah pangling, aku dekati dan kusalami tangannya dan serpihan ingatan-ingatan tentangku mulai mengumpul diotaknya, dia mulai mengingatku, dia adalah adik budeku dia langsung menyuruhku untuk menemui kakanya, aku temui budeku yang sedang sibuk ngobrol dengan koleganya, dia menayakan siapa aku, aku agak kaget masa budeku tak mengenali aku, tanpa pikir panjang aku tegaskan namaku dan dia mulai mengingatku, dia pangling katanya melihatku yang jadi putih langsing dan cantik. Oh ini bagiku bukan pujian tapi menyakitkan, semua itu mungkin karena efek busana yang kukenakan, aku memakai kaos causwel hitam polos  dan rok jeans yang kumasukkan kemudian kuselipkan sabuk yang simple tapi anggun dan aku memakai jilbab segi empat bermotif dengan bros yang menempel didekat pundakku. Kukenalkan sofi pada kedua budeku itu dan budeku pemilik toko menyambut dengan ramah, yah selama ini aku agak sungkan jika harus berkunjung ketempat budeku yang kaya itu, aku merasa orang-orang disekitarnya kurang wellcome denganku yang hanya seorang mahasiswa miskin. Tapi aku berusaha untuk positif thinking dan aku buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif itu, menunggu lama untuk aku bisa mengobrol dengan budeku yang sibuk itu dan akhirnya kami ngobrol meski tak lama, seperti yang sudah kuduga, dia menceritakan tentang bisnisnya dan mencoba mengajakku untuk kerja part time di cafe barunya nanti.dan mungkin dua bulan lagi cafe baru itu akan dibuka. Oke harus tetap positif tingkin disela-sela kesibukannya tanpa pikir panjang kumulai pembicaraan yang intinya apakah aku bisa nantinya mencari sponsor kegiatan melalui beliau, dan beliau menjawab dengan enteng menyanggupinya. Semua diluar dugaan. Dan sofi sepertinya sanagat kagum dengan sosok budekku yang multi talenta itu dan aku berusaha untuk mengimbanginya agar tdak terlihat kaku. Aku segera berpamitan pulang karena hari sudah semakin sore dan aku harus menuju tempat tujuan utama yaitu kontrakan bulikku yang berbanding 180 derajat dengan budekku itu. Tapi keluarga bulikku sangat berjasa untukku selama aku di jogja ini. Aku menuju tempat tujuan utama dan aku tak membawa jajan untuk adik-adik sepupuku itu, ah aku tadi tak jadi membeli sesuatu. Kuliahat binar bahagia dari adik-adikku ketika aku datang begitu pula dengan pak lik dan bulik, kami berdua masuk dan disuguhi teh manis serta batagor. Kami bisa nobrol santai sambil menikmati batagor dan kuberikan uang yang dititipkan embah untuk adik-adik sepupuku itu. Semua kejadian hari ini diluar dugaan dan rencanaku, ini adalah sknario Allah untuk mengajakku merajut kembali tali persaudaraan yang agaknya mulai merenggang. Sekenario Allah itu begitu indah dan aku tidak tahu entah sekenario apa lagi yang Allah persiapkan utnutkku. Kejadian hari ini pasti adamaksudnya, entah apa pasti ada maksudya. Ya Allah Thanks for this day, it is beautifull day.

Sunday 6 October 2013

Belajar berbagi


6 oktober 2013

Agenda minggu ini adalah bakti sosial ke panti asuhan, ini adalah salah satu impianku dan akhirnya dapat kuwujudkan minggu ini. Aku terdiam dalam perjalanan aku membayangka apa yang akan terjadi disana nanti. Sesampainya aku disana ternya panti asuhan itu juga ada pondok pesantrennya. Aku melihat anak-anak remaja dan sepertinya ada pula yang seusia denganku sedang berkumpul menagaji di masjid, tiba tiba mereka menghampiri rombongan kami dan menyalami kami dengan penuh senyum dan salam sambil mencium tangan kami, aku sempat heran seperti inikah dunia panti? Merek mencium tangan setiap relawan yang datang, dan ternyata tidak hanya aku yang heran, beberapa teman perempuanpun terheran-heran. Kami dipersilahkan duduk dan mengikuti rangkaian acara yang telah panitia siapkan. Kebetulan aku ingin kekamar kecil dan aku meminta salah satu santri panti untuk mengantarku ke toilet, aku mengikutinya dan aku melewati ruangan-ruangan seperti bilik ukuran besar yang bersekat anyaman bambu(gedek) dan lantai beralaskan tanah yang ditutup kerikil-kerikil kecil, aku tertegun dan sampailah aku ke toilet yang membuatku semakin tertegun kaget melihat keadaan yang akupun takkan betah ditempat itu. Toilet itu hanya berukuran sekita 100x80 cm, kunci pintunya sudah melambai hampir lepas bahkan tak bisa dikunci. Setelah itu aku kembali dan tak sengaja melihat sekilas isi bilik-bilik kamar dari kejauhan, bilik itu harus diisi oleh banyak orang. Aku tak bisa membayangkan jika aku harus hidup bersama berkoloni seperti itu dalam satu bilik kamar. Aku masih terdiam samapi aku terduduk kembali. Tuhan betapakau sangat menyayangiku, aku begitu beruntung dibanding mereka, aku bisa menikmati pendidikan setinggi mungkin, segala fasilitas penujang pendidikanpun terpenuhi, aku bisa tidur nyenyak dengan kasur empukku tanpa gangguan darimanapun, aku punya bilik kamar sendiri dari tembok yang kokoh dan cat yang bagus,meski hanya 2x3 m tapi aku sendiri dan aku berkuasa atas kamarku.  Aku mendapat uang saku tiap bulan tanpa kekurangan. Aku bisa makan sesuai seleraku. Oh betapa beruntungnya aku dibanding mereka yang hidupnya dijatah pas-pasan dan tak bisa memilih makanan kesukaan mereka. Tapi selama ini aku malah berleha-leha dengan segala fasilitas yang diberikan orang tuaku, dan aku takut terlalu banyak makan sakarin yang apabila terlalu banyak akan menjadi pahit. Ya pahit, kehidupan yang pahit akibat kesalahanku di masa sekarang. Mereka santri panti asuhan telah mengajariku bagaimana aku harus bersyukur atas nikmat Tuhan, mereka mengajariku bagaimna berbagi kasih sayang dengan sesama, mereka mengajariku bagaimana saling menghargai satu sama lain, aku banyak belajar dari mereka. Ada ada percikan bahagia dari wajah mereka ketika kai mengadakan games, tawa mereka mengembang seperti tanpa beban. Aku tersenyum lega melihat mereka, betapa haru hatiku melihat senyum dan tawa mereka. Aku membaur dengan tawa dan senyum bahagia mereka. Mereka sangat antusias dan semangat. Ini juga yang harus aku pupukharusnya aku lebih semangat dari mereka, karena segala fasilitas pendidikanku terpenuhi dari pada mereka. Mereka punya impian dan cita-cita besar begitupun dengan aku, akupu harus memulai action untuk merealisasikan cita-cita dan impiaku. Kebrsamaan hari ini begitu cepat dan robongan baksos harus pamitan pulang.