Generasi
yang cerdas adalah generasi yang suka dan mampu menulis. Dengan menulis kita
dapat menuangkan perasaan, ide ,gagasan,konsep dan lainnya dalam bentuk tulisan
yang bermutu dan bermanfaat bagi kehidupan sesama manusia dan makhluk lainnya. Kalau kita mau
menulis banyak hal yang dapat diperoleh baik berupa materi maupun bentuk
lainnya dari karya yang dihasilkan betapapun sederhananya tulisan tersebut. Secara
materi dengan menulis kita dapat memperoleh uang, barang atau lainnya sebagai
bentuk penghargaan terhadap karya tulis yang kita hasilkan.Makin baik tulisan
kita tentunya akan makin banyak pengghargaan yang kita terima. Secara non
materi menulis juga dapat memberikan nilai tambah yang tidak kalah pentingnya
dengan materi seperti rasa puas karena dapat berekspresi,makin percaya diri karena
dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi sesama manusia,mendapat apresiasi
dari berbagai kalangan dan sebagainya. Kegiatan
tulis-menulis di masa sekarang dan yang akan datang merupakan aktifitas yang
harus ada dalam berbagai bidang kehidupan dari yang sederhana sampai yang rumit
baik untuk kepentingan pribadi,kelompok,maupun masyarakat dan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.Saat ini hampir semua bidang kehidupan membutuhkan
kegiatan tulis-menulis. Bidang politik, bidang ekonomi , bidang sosial budaya
dan pertahanan semua memerlukan aktifitas tulis-menulis. Sebagai ilustrasi dalam hal mengatur kepentingan
diri sendiri antara lain: kita akan belanja ke pasar bila kita mau menulis dan mendaftar
barang-barang belanjaan apa yang akan dibeli tentu akan lebih baik dari pada asal
pergi ke pasar tanpa dikonsep terlebih dahulu. Contoh lain bila kita akan pidato
sebelumnya kita tulis dahulu konsep pidatonya tentu akan jauh lebih baik karena berbagai hal telah
dipersiapkan dan diperhitungkan daripada berpidato secara spontan tanpa
persiapan. Dalam hal yang berhubungan dengan aktifitas berkelompok, tulis
menulis juga sangat membantu. misalnya
untuk berdiskusi agar berhasil maka segala hal yang berkaitan dengan
berdiskusi harus dikonsep dan ditulis dahulu sesui dengan thema diskusi. Demikian
juga untuk mengatur kegiatan kelompok pada bidang-bidang yang lain juga
diperlukan kegiatan tulis-menulis. Dalam kehidupan bermasyarakat misalnya
penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan kegiatan tulis –menulis mutlak
harus dipersiapkan dan didokumenkan secara tertulis. Seprti halnya
penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan untuk menyelenggarakan suatu
Negara dan bangsa, kegiata tulis menulis menjadi sangat urgen dan wajib
hukumnya. Contoh kegiatan tulis-menulis untuk menyelenggaraan negara dan bangsa
antara lain pembuatan surat-surat resmi,pembuatan berbagai peraturan dan hukum seperti
UUD, UU, PERPU, PP, KEPPRES, PERPRES, INPRES, SK dan sebagainya. Apalagi dalam
dunia pendidikan baik dari tingkat TK
sampai perguruan tinggi selalu melaksanakan kegiatan tulis – menulis. Oleh
karena sejak awal masuk sekolah anak-anak dibimbing untuk belajar membaca dan
menulis baik huruf maupun angka disamping mempelajari yang lainnya. Membaca dan
menulis merupakan kemampuan dasar manusia sebagai prasyarat untuk dapat
mempelajari dan menguasai kemampuan yang lain. Setelah kita bisa membaca dan
menulis maka akan memudahkan kita untuk belajar berhitung, belajar menyanyi, belajar
menggambar, dan belajar berbagai disiplin ilmu lainnya.
Generasi yang bisa menulis selalu akan
berusaha untuk meningkatkan segala kemampuan dan potensi yang dimiliki sebagai anugerah
dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu generasi yang tidak suka menulis
dan menghasilkan karya dalam bentuk
tulisan sering disebut generasi yang tidak cerdas atau bodoh. Sebagai generasi penerus khususnya remaja
kita seharusnya mau dan berani belajar
menulis untuk mengekspresikan berbagai hal
yang layak ditulis baik melalui media lokal, regional, nasional maupun
global. Dengan menulis sesungguhnya kita sedang belajar mengasah kemampuan agar
makin hari semakin menigkat sehingga kelak akan menjadi generasi yang cerdas. Pengalaman
telah menunjukkan bahwa kehidupan manusia yang cerdas akan berbeda
dengan yang tidak cerdas dalam berbagai hal terutama dalam menghadapi
berbagai masalah dan cara mengatasinya. Manusia yang cerdas dalam menghadapi masalah dan
mengatasinya cenderung rasional dan sistematis. Berbeda dengan manusia yang
kurang cerdas dalam menghadapi masalah lebih mengutamakan emosi dan perasaan
yang akhirnya justru menambah masalah itu sendiri. Dengan semakin majunya zaman
masalah masalah yang muncul akan semakin kompleks sehingga dibutuhkan kemampuan
yang tinggi. Ke depan hanya manusia yang cerdas yang mampu menghadapi
persaingan global yang semakin nyata dan kompetitif.
Apabila
kita menengok perjalanan manusia dari
zaman prasejarah sampai zaman
modern seperti sekarang ini ternyata kebudayaan tulis – menulis selalu
mengikuti dan mewarnai perkembangan peradaban manusia sesuai situasi dan
kondisinya. Seperti kita ketahui pada zaman prasejarah digambarkan bahwa
manusia pada waktu itu belum mengenal
tulisan (zaman kebodohan), sedangkan pada zaman
sejarah dan modern digambarkan manusia dalam keadaan sudah mengenal
tulisan sehingga memberikan sebutan manusia cerdas. Kenyataan sejarah
menunjukkan bahwa bangsa-bangsa yang telah maju ternyata rakyatnya sudah lebih
dahulu mengenal tulisan. Bangsa Jepang sebagai salah satu bangsa yang maju
rakyatnya sudah mengenal tulisan sejak sebelum tahun masehi. Demikian juga
keadaan bangsa AMERIKA, CHINA, INGGRIS,JERMAN dan bangsa-bangsa maju lainnya
ternyata rakyatnya telah mengenal budaya tulis-menulis lebih dahulu. Sebaliknya
Negara INDONESI dan Negara-negara yang belum maju lainnya rakyatnya masih ada
yang belum mengenal tulis –menulis atau biasa disebut masih buta huruf.
Seharusnya dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta lebih
itu bisa dijadikan salah satu faktor kemajuan bangsa Indonesia jika dikembangkan sebagai manusia yang unggul yang
mampu bersaing di kancah dunia, dan masih banyak lagi hal yang dapat diandalkan
oleh Indonesia, namun kenyataannya hanya isapan jempol belaka.
Menulis
merupakan aktifitas manusia yang sangat spesifik dan istimewa sehingga dapat
membedakan dengan aktifitas makhluk Tuhan yang lain. Dengan kemampuan menulis,
manusia bukan saja berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain namun menulis juga
dapat menunjukkan level atau tingkat yang lebih tinggi dan terhormat dari
generasi ke generasi. Kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan yang kompleks
dan rumit sehingga tidak semua orang
atau generasi mampu melaksanakan dan menghasilkan karya tulis yang
bermutu dan bermanfaat bagi kehidupan bersama. Untuk menghasilkan tulisan yang
bermanfat seorang individu perlu memperluas wawasan dengan menulis dan membaca,
selama ini bangsa Indonesia masih menganggap menulis sebagai budaya yang asing
untuk dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, padahal dengan membaca
dan menulis akan menambah wawasan. Adalah akan sangat baik bila bangsa kita mau
mencontoh bangsa Jepang yang memberlakukan sistem “ten minutes mother reading
book before child’s sleep every night and everyday atau sepuluh menit ibu
membaca buku sebelum anaknya tidur tiap malam dan tiap hari”. Program ini
membuktikan kesungguhan bangsa Jepang untuk menciptakan generasi yang cerdas
dengan membudayakan membaca sebagai kebutuhan yang tidak dilepaskan dengan
kehidupan sehari-hari. Dan dengan membaca akan membuka jendela ilmu untuk
menyongsong masa depan, selain itu akan merangsang kemampuan kita dalam dunia
tulis menulis. Sebagai Negara berkembang, bangsa Indonesia juga mempunyai
generasi muda yang memiliki potensi dan kualitas yang sama dengan Negara maju
lainnya.jadi kalau dikembangkan secara benar akan seperti potensi Negara-negara
maju juga. Padahal dengan fasilitas membaca, seperti perpustakaan yang tersedia
secara gratis seharusnya minat baca masyarakat semakin tinggi, karena
perpustakaan dapat digunakan oleh semua kalangan, Hanya saja generasi muda saat
ini masih sangat rendah minat untuk membaca. Generasi muda kadang lebih suka menonton dan
bermain dalam mengisi waktu luangnya sehingga produktifitas tulis – menulisnya
masih sangat rendah.
Dengan
membaca maka kita dapat mengeksplor kemampuan tulis menulis kita, semakin
banyak pengetahuan yang kita dapat, maka akan semakin baik tulisan yang kita
tulis. Karena dunia membaca dengan tulis menulis saling berkorelasi. Menulis
memang bukan hal yang mudah, kita perlu mempersiapkan berbagai konsep dari berbagai referensi yang
dibutuhkan untuk menghasilkan tulisan yang baik. Sesungguhnya banyak sekali
manfaat dari kegiatan tulis menulis, dengan tulis menulis kita akan semakin
trampil dalam mengolah kata dan dengan menulis akan mencerdaskan mindai
(fikiran) kita.
KESIMPULAN
SEMENTARA
1.
GENERASI
YANG SUKA MENULIS AKAN MENJADI GENERASI YANG CERDAS
2.
KEGIATAN
TULIS-MENULIS KALAU DITEKUNI AKAN MENGHASILKAN BERBAGAI HAL YANG SANGAT BERGUNA
3.
SEMUA
BIDANG KEHIDUPAN MEMERLUKAN AKTIFITAS TULIS MNULIS
4.
BANGSA-BANGSA
YANG TELAH MAJU TERNYATA RAKYATNYA TELAH LEBIH DULU MENGENAL BUDAYA TULIS
MENULIS DIBANDING BANGSA-BANGSA BERKEMBANG.
5.
KEGATAN
TULIS-MENULIS MMPUNYAI KORELASI YANG SANGAT ERAT DENGAN KEGIATAN MEMBACA.
6.
KITA
HARUS MAU MENCONTOH BUDAYA TULIS-MENULIS DAN MEMBACA DARI NEGARA-NEGARA YANG
TELAH MAJU.
7.
MENULIS
YANG BAIK MERUPAKAN AKTIFITAS YANG ISTIMEWA DAN RUMIT SEHINGGA PERLU LATIHAN
PERHATIAN YANG SERIUS.
8.