Pages

Monday 16 September 2013

Perjalanan Aafiya Alma


Eloknya pagi ini seelok mentari yang tersenyum setelah tidur lelap bersama bintang, mmenyembul di ufuk timur, sinarnya mulai berhamburan, warna daun kembali menghijau setelah gelap menutupi. Hari ini mentari  membangunkanku dari peraduan paling nyaman, tapi aku masih ingin merebahkan tubuhku lebih lama, ughhh ternyata HP ku menujukan pukul 6 pagi dan aku harus bangun. Aku mulai beranjak  membuka pintu kamarku dan mataku langsung disajikan pemandangan pagi yang sejuk.Hmm udara pagi ini segar sekali. Kulihat jadwal kuliah hari ini “ELDAS”, tiba-tiba terlintas hal yang membosankan. Ahh sial aku ini calon sarjana sains, mau tak mau harus aku jalani. Aku pun tak mau jadi korban jurusan yang sudah aku pilih.
Pagi ini aku tetap semangat kuliah dan duduk dibarisan paling depan meski aku tidak mengerti apa yang dosen terangkan. Aku benar-benar mengantuk dan aku menyibukkan diri dengan surat menyurat dengan huruf jawa dengan sebelahku, tujuannya agar tidak ngantuk dan orang tidak mengerti apa yang kamu bicarakan,hahaha...
Tiba-tiba aku teringat waktu awal aku mengambil keputusandan ngotot buat masuk jurusan pendidikan fisika. Rasanya jiwaku sangat bergelora buat jadi sarjana pendidikan fisika, entah apa yang kupikirkan saat itu tiba-tiba saja aku ingin asuk pendidikan fisika, cita-cita mendadak muncul. Cita-cita ku sejak lama adalah ingin jadi dokter, akuntan kalo tidak jalan terakhir adalah guru matematika, itu adalah cita-cita yang sudah ku doktrin sejak kecil, tapi luar biasa bisa berubah dalam sekejap di kelas tiga SMA.
Awal kuliah semangat menggebu dijiwa, aku yakin bisa membrantas fisika, oohhhhh ternyata tidak semudah yang kubayangkan.
Di keluargakau tidak ada gen orang sains, ayahku guru SD, ibu ibu rumah tangga dan kakek nenekku adalah petani. Aku beruntung ayahku sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya, meski harus kerja keras banting tulang dengan hasil yang pas-pasan ayaku tetap gigih menyekolahkan aku dan adikku sampai perguruan tinggi, baginya ini adalah aset terbesar dalam hidupnya . ooh jadi terharu,jika ingat perjuangan ayahku tak tega rasanya jika aku harus mengeluh, aku tidak ingin buat wajah keriputnya bersedih dan makin keriput, aku belum sanggup menyenagkan apa-apa utnuknya. Ini alasan aku bertahan di pendidikan fisika, selama aku masih sanggup menjalani ini akan aku coba untuk mewujudkan setiap impian ayahku. (to be continu ... )

Sunday 15 September 2013

Perjalanan Aafiya Alma


Lelaki muda berjalan gontai menuju sebuah kelas dan sepertinya aku tidak pangling dengan postur tubuhnya. Ya itu adalah orang yang sering membuatku kesal, tidak salah lagi. Ku ikuti langkahnya dan aku hanya bisa tercengang ternyata dia akan jadi dosenku, meskipun aku sudah tau sebelumnya. Perkuliahan berjalan dengan lancar dan aku mulai menyukai cara mengajarnya, aku tidak segan memujinya didepan teman-temanku. Ahh malas sekali jika aku harus memujinya langsung toh tak kenal meski pernah beberapa kali jumpa dan selalu membuat kesal.
Hari senja menyambutku sore ini, seolah mereka sedang tertawa melihatku yang sedang kebingungan, anginpun tak bersahabat sama sekali denganku, mereka yang katanya teman-temanku  pun hanya bisa menertawakanku, hahaha memang paling gampang menertawakan orang lain,sial..
Aku sering memperhatikan orang lain ketika mereka harus maju kedepan, dan aku yakin orang itu kesulitan, aku justru mencemaskannya, apa yang akan dilakukannya dalam kebingungan yang menikam.
“ok,ini persamaan berikutnya, saya ingin salah satu dari kalian maju untuk mengerjakan, emm siapa ya yang akan saya panggil, saya lihat presensi dulu..”
Firasatku mulai aneh, seperti ada sirine pertanda buruk, aku tertunduk dan diam membisu, dan ternyata benar namaku yang disebut. Saat itu juga aku sedang ditikam kebingungan ketika firasatku benar dosen akan menunjukku untuk mengerjakan sebuah persamaan, oohhh mati aku...aku benar-benar tidak mengerti dengan rumus-rumus yang dibatik dosen di white board, persetan dengan semuanya.
Kau sudah mempermalukanku sore ini, anda telah sukses membuat saya dipermalukan didepan teman-teman. Oh maaf kan aku,, aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang kau jelaskan,, it is make me confused.
“Bodohnya kamu, makannya perhatikan kalo dosen menjelaskan, tanyakan jika tak mengerti.” Itu adalah kata-kata yang akan diungkapkan orang padaku, sudah kutebak sebelum orang mengatakan kata-kata menyakitkan itu,hahaha..
Entah apa yang sedang berkecamuk dalam pikiranku, sehingga aku benar-benar lemah untuk menanggapi persamaan-persamaan yang memusingkan. Ahhh sial kenapa harus putus asa, tak ada guna, sudah kucoba untuk mencintai jurusanku itu seperti mencintai seorang kekasih, tapi sulit.
Aku mulai membencimu dosen jelekkkk. Ku akui kau memang friendly tapi menyebalkan bagiku. Dan aku tidak mengerti kenapa kau mudah sekali melupakan namaku bahkan wajahku, sungguh ini membuatku geram, awas saja jika nanti kau jadi kekasihku,,hahahaha....( to be continu...)

Saturday 14 September 2013

Kosong


Kosong..
Kosong, kosong, kosong...
Kosong, kosong, kosong...
Kosong, kosong, kosong...
Hitam, gelap gulita...
Hitam, lubang hitam gelap gulita...
Hampa...
Dimana jalan itu..?
Bagaimana melepaskan diri dari kekosongan...
Hampaa..
Menapak tilas perjalanan yang hampa,,
Jiwa yang kosong..
Dimana jalan itu..?
Kenapa semua hitam
Kenapa semua kosong
Adakah jalan keluar?
Dimana jalan itu...

Friday 13 September 2013

"wis terlanjur nyemplung telaga, latihan renang sisan, pertamane ora iso, sue-sue dadi iso asal tlaten yen ora pengin kelelep urip-urip"

Ungkapan bahasa jawa diatas susunan katanya emang amburadul, meskipun saya orang jawa tapi tetap saja gak bisa menyusun kata-kata yang runtut dan baik dalam bahasa jawa. Ungkapan diatas adalah untuk diri saya sendiri. jadi ceritanya begini...:
Aku diterima di salah satu universitas negeri di Yogyakarta sesuai dengan jurusan yang kuinginkan dan setelah kujali beberapa semester ternyata jurusan itu agak kurang sesuai dengan kemampuanku. yaah bisa ditebak kayanya aku salah jurusan. aku sering ngeluh kalo beban kuliah saya ini bikin setres karena harus berpikir tingkat tinggi, tapi meski begitu orang tua selalu engsupport aku buat menyelesaikan kuliah di jurusan itu. ok ini artinya aku sudah terlanjur masuk dalam dunia yang penuh persamaan dan sudah terlanjur berkutat selama hampir satu setengah tahun, kalo mundur banyak yang harus dikorbankan, korban umur, korban biaya, kasian orang tua, artinya aku harus belajar lebih giat dan akupun masih mencari satu kelebihan dalam diriku yang belum bisa aku temukan, selama ini aku belajar banyak hal dan pelajaran sampai aku bisa dibilang multi talenta tapi tidak maksimal alias setengah-setengah. aku belum menemukan diriku yang ahli dalam suatu bidang. dan sekarang aku sedang mencoba untuk menekuni suatu hal yang kiranya bisa aku banggakan dan bisa aku jadikan menjadi suatu keahlian. "wis terlanjur nyemplung telaga, latihan renang sisan, pertamane ora iso, sue-sue dadi iso asal tlaten yen ora pengin kelelep urip-urip" nah dari ungkapan ini mengandung makana bahwa aku sudah masuk dinia lain yang ternyata tak begitu aku sukai, karena sudah terlanjur artinya aku harus belajar untuk menyukainnya kalo aku gak kepingin tenggelam di tengah lautan persamaan yang mambingungkan otakku.

semua sudah aku niatkan untuk kebaikan orang-orang tersayang yang selalu sabar dan selalu support aku.. bismillah...

Thursday 12 September 2013

GENERASI CERDAS GENERASI MENULIS



Generasi yang cerdas adalah generasi yang suka dan mampu menulis. Dengan menulis kita dapat menuangkan perasaan, ide ,gagasan,konsep dan lainnya dalam bentuk tulisan yang bermutu dan bermanfaat bagi kehidupan sesama  manusia dan makhluk lainnya. Kalau kita mau menulis banyak hal yang dapat diperoleh baik berupa materi maupun bentuk lainnya dari karya yang dihasilkan betapapun sederhananya tulisan tersebut. Secara materi dengan menulis kita dapat memperoleh uang, barang atau lainnya sebagai bentuk penghargaan terhadap karya tulis yang kita hasilkan.Makin baik tulisan kita tentunya akan makin banyak pengghargaan yang kita terima. Secara non materi menulis juga dapat memberikan nilai tambah yang tidak kalah pentingnya dengan materi seperti rasa puas karena dapat berekspresi,makin percaya diri karena dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi sesama manusia,mendapat apresiasi dari berbagai kalangan dan sebagainya.   Kegiatan tulis-menulis di masa sekarang dan yang akan datang merupakan aktifitas yang harus ada dalam berbagai bidang kehidupan dari yang sederhana sampai yang rumit baik untuk kepentingan pribadi,kelompok,maupun masyarakat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Saat ini hampir semua bidang kehidupan membutuhkan kegiatan tulis-menulis. Bidang politik, bidang ekonomi , bidang sosial budaya dan pertahanan semua memerlukan aktifitas tulis-menulis.   Sebagai ilustrasi dalam hal mengatur kepentingan diri sendiri antara lain: kita akan belanja ke pasar  bila kita mau menulis dan mendaftar barang-barang belanjaan apa yang akan dibeli tentu akan lebih baik dari pada asal pergi ke pasar tanpa dikonsep terlebih dahulu. Contoh lain bila kita akan pidato sebelumnya kita tulis dahulu konsep pidatonya tentu akan jauh  lebih baik karena berbagai hal telah dipersiapkan dan diperhitungkan daripada berpidato secara spontan tanpa persiapan. Dalam hal yang berhubungan dengan aktifitas berkelompok, tulis menulis juga sangat membantu. misalnya  untuk berdiskusi agar berhasil maka segala hal yang berkaitan dengan berdiskusi harus dikonsep dan ditulis dahulu sesui dengan thema diskusi. Demikian juga untuk mengatur kegiatan kelompok pada bidang-bidang yang lain juga diperlukan kegiatan tulis-menulis. Dalam kehidupan bermasyarakat misalnya penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan kegiatan tulis –menulis mutlak harus dipersiapkan dan didokumenkan secara tertulis. Seprti halnya penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan untuk menyelenggarakan suatu Negara dan bangsa, kegiata tulis menulis menjadi sangat urgen dan wajib hukumnya. Contoh kegiatan tulis-menulis untuk menyelenggaraan negara dan bangsa antara lain pembuatan surat-surat resmi,pembuatan berbagai peraturan dan hukum seperti UUD, UU, PERPU, PP, KEPPRES, PERPRES, INPRES, SK dan sebagainya. Apalagi dalam dunia pendidikan baik dari  tingkat TK sampai perguruan tinggi selalu melaksanakan kegiatan tulis – menulis. Oleh karena sejak awal masuk sekolah anak-anak dibimbing untuk belajar membaca dan menulis baik huruf maupun angka disamping mempelajari yang lainnya. Membaca dan menulis merupakan kemampuan dasar manusia sebagai prasyarat untuk dapat mempelajari dan menguasai kemampuan yang lain. Setelah kita bisa membaca dan menulis maka akan memudahkan kita untuk belajar berhitung, belajar menyanyi, belajar menggambar, dan belajar berbagai disiplin ilmu lainnya.
            Generasi yang bisa menulis selalu akan berusaha untuk  meningkatkan segala kemampuan  dan potensi yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu generasi yang tidak suka menulis dan menghasilkan karya dalam bentuk  tulisan sering disebut generasi yang tidak cerdas atau bodoh.  Sebagai generasi penerus khususnya remaja kita seharusnya mau dan berani  belajar menulis untuk mengekspresikan berbagai hal  yang layak ditulis baik melalui media lokal, regional, nasional maupun global. Dengan menulis sesungguhnya kita sedang belajar mengasah kemampuan agar makin hari semakin menigkat sehingga kelak akan menjadi generasi yang cerdas. Pengalaman telah menunjukkan bahwa kehidupan manusia yang cerdas  akan berbeda  dengan yang tidak cerdas dalam berbagai hal terutama dalam menghadapi berbagai masalah dan cara mengatasinya. Manusia yang  cerdas dalam menghadapi masalah dan mengatasinya cenderung rasional dan sistematis. Berbeda dengan manusia yang kurang cerdas dalam menghadapi masalah lebih mengutamakan emosi dan perasaan yang akhirnya justru menambah masalah itu sendiri. Dengan semakin majunya zaman masalah masalah yang muncul akan semakin kompleks sehingga dibutuhkan kemampuan yang tinggi. Ke depan hanya manusia yang cerdas yang mampu menghadapi persaingan global yang semakin nyata dan kompetitif.
Apabila kita menengok perjalanan manusia dari  zaman  prasejarah sampai zaman modern seperti sekarang ini ternyata kebudayaan tulis – menulis selalu mengikuti dan mewarnai perkembangan peradaban manusia sesuai situasi dan kondisinya. Seperti kita ketahui pada zaman prasejarah digambarkan bahwa manusia pada waktu itu belum  mengenal tulisan (zaman kebodohan), sedangkan pada zaman  sejarah dan modern digambarkan manusia dalam keadaan sudah mengenal tulisan sehingga memberikan sebutan manusia cerdas. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa bangsa-bangsa yang telah maju ternyata rakyatnya sudah lebih dahulu mengenal tulisan. Bangsa Jepang sebagai salah satu bangsa yang maju rakyatnya sudah mengenal tulisan sejak sebelum tahun masehi. Demikian juga keadaan bangsa AMERIKA, CHINA, INGGRIS,JERMAN dan bangsa-bangsa maju lainnya ternyata rakyatnya telah mengenal budaya tulis-menulis lebih dahulu. Sebaliknya Negara INDONESI dan Negara-negara yang belum maju lainnya rakyatnya masih ada yang belum mengenal tulis –menulis atau biasa disebut masih buta huruf. Seharusnya dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta lebih itu bisa dijadikan salah satu faktor kemajuan bangsa Indonesia jika  dikembangkan sebagai manusia yang unggul yang mampu bersaing di kancah dunia, dan masih banyak lagi hal yang dapat diandalkan oleh Indonesia, namun kenyataannya hanya isapan jempol belaka.
  Menulis merupakan aktifitas manusia yang sangat spesifik dan istimewa sehingga dapat membedakan dengan aktifitas makhluk Tuhan yang lain. Dengan kemampuan menulis, manusia bukan saja berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain namun menulis juga dapat menunjukkan level atau tingkat yang lebih tinggi dan terhormat dari generasi ke generasi. Kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan yang kompleks dan rumit sehingga tidak semua orang  atau generasi mampu melaksanakan dan menghasilkan karya tulis yang bermutu dan bermanfaat bagi kehidupan bersama. Untuk menghasilkan tulisan yang bermanfat seorang individu perlu memperluas wawasan dengan menulis dan membaca, selama ini bangsa Indonesia masih menganggap menulis sebagai budaya yang asing untuk dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, padahal dengan membaca dan menulis akan menambah wawasan. Adalah akan sangat baik bila bangsa kita mau mencontoh bangsa Jepang yang memberlakukan sistem “ten minutes mother reading book before child’s sleep every night and everyday atau sepuluh menit ibu membaca buku sebelum anaknya tidur tiap malam dan tiap hari”. Program ini membuktikan kesungguhan bangsa Jepang untuk menciptakan generasi yang cerdas dengan membudayakan membaca sebagai kebutuhan yang tidak dilepaskan dengan kehidupan sehari-hari. Dan dengan membaca akan membuka jendela ilmu untuk menyongsong masa depan, selain itu akan merangsang kemampuan kita dalam dunia tulis menulis. Sebagai Negara berkembang, bangsa Indonesia juga mempunyai generasi muda yang memiliki potensi dan kualitas yang sama dengan Negara maju lainnya.jadi kalau dikembangkan secara benar akan seperti potensi Negara-negara maju juga. Padahal dengan fasilitas membaca, seperti perpustakaan yang tersedia secara gratis seharusnya minat baca masyarakat semakin tinggi, karena perpustakaan dapat digunakan oleh semua kalangan, Hanya saja generasi muda saat ini masih sangat rendah minat untuk membaca.  Generasi muda kadang lebih suka menonton dan bermain dalam mengisi waktu luangnya sehingga produktifitas tulis – menulisnya masih sangat rendah.
Dengan membaca maka kita dapat mengeksplor kemampuan tulis menulis kita, semakin banyak pengetahuan yang kita dapat, maka akan semakin baik tulisan yang kita tulis. Karena dunia membaca dengan tulis menulis saling berkorelasi. Menulis memang bukan hal yang mudah, kita perlu mempersiapkan  berbagai konsep dari berbagai referensi yang dibutuhkan untuk menghasilkan tulisan yang baik. Sesungguhnya banyak sekali manfaat dari kegiatan tulis menulis, dengan tulis menulis kita akan semakin trampil dalam mengolah kata dan dengan menulis akan mencerdaskan mindai (fikiran) kita.

KESIMPULAN SEMENTARA
1.                GENERASI YANG SUKA MENULIS AKAN MENJADI GENERASI YANG CERDAS
2.                KEGIATAN TULIS-MENULIS KALAU DITEKUNI AKAN MENGHASILKAN BERBAGAI HAL YANG SANGAT BERGUNA
3.                SEMUA BIDANG KEHIDUPAN MEMERLUKAN AKTIFITAS TULIS MNULIS
4.                BANGSA-BANGSA YANG TELAH MAJU TERNYATA RAKYATNYA TELAH LEBIH DULU MENGENAL BUDAYA TULIS MENULIS DIBANDING BANGSA-BANGSA BERKEMBANG.
5.                KEGATAN TULIS-MENULIS MMPUNYAI KORELASI YANG SANGAT ERAT DENGAN KEGIATAN MEMBACA.
6.                KITA HARUS MAU MENCONTOH BUDAYA TULIS-MENULIS DAN MEMBACA DARI NEGARA-NEGARA YANG TELAH MAJU.
7.                MENULIS YANG BAIK MERUPAKAN AKTIFITAS YANG ISTIMEWA DAN RUMIT SEHINGGA PERLU LATIHAN PERHATIAN YANG SERIUS.
8.